Selasa, 20 Januari 2009

Andra Cari Cinta

Sinetron
Setiap hari pukul. 18.00 wib SCTV

Sinetron drama Andra Cari Cinta yang dibintangi oleh Andra (Ryan Delon) yang polos, lugu, dan kerap bersikap “bodoh” dan memalukan. Sikap dan tingkah laku anehnya tersebut membuat Andra setengah patah arang dalam mencari cintanya. Keluarga-pun terus menerus mendesaknya untuk segera mendapatkan pasangan. Hanya sang nenek (Bella Esperance) yang percaya dan terus membesarkan hati Andra.
Di tengah kegalauan Andra, mendengarkan radio menjadi hobi terbaiknya terutama karena Andra memiliki penyiar favorit. Takdir mempertemukan Andra dengan mimpinya berjumpa dengan sang penyiar idolanya, Cinta (Niken Anjani). Namun Cinta yang baru ditinggal kekasihnya karena kecelakaan selalu berusaha menolak usaha Andra. Cinta selalu mengingat masa lalu kisah cintanya bersama Nino. Seiring berjalannya waktu, ternyata Cinta merasakan adanya kemiripan sifat antara almarhum Nino dengan Andra. Namun tante dan adik Cinta, serta sepupu Andra malah berusaha menjauhkan perasaan Cinta tersebut. Bahkan Cinta didekatkan dengan sahabat baik Nino bernama Anwar (Kiki Farel).

uang adalah (bukan) segalanya

Simalakama


“Kalau sampai waktuku, ‘ku mau tak seorang kan merayu. Tidak juga kau.”


Air mata Kaka berlinang. Jumat (16/1) sore itu. Di luar sana, di pagar dan tribun Milanello, kelompok-kelompok suporter berkerumun dan berteriak penuh kepedihan. Mencoba menahan supaya Kaka tidak pindah ke Manchester City.
Pada sesi latihan menjelang laga lawan Fiorentina itu, Corrielo dello Sport melihat Kaka melangkah lemas dan lantas menangis di kamar ganti.
San Siro seperti mendapat firasat, kalau dimainkan, ini bakalan menjadi penampilan terakhir Kaka bagi AC Milan. Pertandingan lawan Fiorentina itu. Uang tak terkira itu. Petinggi Rossoneri yang tak bisa berkata tidak. Teman dan sahabat yang memeluknya dengan kasih. Kaka menelan simalakama seorang diri. Dan para pencinta menggelar demonstrasi terbesar di stadion untuk menggaungkan nama sang pujaan.
Kaka sudah tahu, begitu ia menginjakkan kaki di lapangan basah musim dingin, pada laga melawan La Viola, ribuan pendukung Milan bakal menumpahkan segenap isi hati mereka dalam teriakan dan sedu-sedan. Upaya terakhir yang mungkin sia-sia. Semua tahu, Kaka tahu, ia bakal pergi. Entah kini atau suatu saat nanti. Mengutip penggalan sajak Chairil Anwar: “Kalau sampai waktuku, ‘ku mau tak seorang kan merayu. Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu,”
Kaka seakan ingin menelan kesedihan ini sendiri saja. City begitu menginginkannya. AC Milan yang sejak awal bermaksud mempertahankannya, minimal hingga kontraknya selesai pada 2013, ternyata mengingkari janji kesetiaan itu.
Uang telah berbicara dengan artikulasi yang sangat jelas. Para petinggi Milan tak sanggup memalingkan muka dari tawaran sebesar 108 juta pound. Itu adalah jumlah uang yang sanggup memayungi setiap jengkal langit-langit San Siro dengan kesejukan. Menghindarkannya dari sengatan surya yang panas atau terjangan salju yang menggigilkan tubuh. Mengamankan AC Milan dari segala marabahaya.
“Saya mungkin akan menjualnya. Jika tidak, keseimbangan tim terganggu dan saya berisiko kehilangannya tanpa mendapat apa-apa,” kata Silvio Berlusconi, pemilik AC Milan yang menjabat sebagai Perdana Menteri Italia. “Saya akan memikirkan perasaan fans dan mencari pengganti Kaka. Kita lihat saja nanti.”
Kaka akan menerima 108 juta pound (Rp1,7 triliun), lainnya dalam bentuk gaji selama lima tahun dan bonus 27 juta pound untuk kesediaannya melepas kostum hitam-merah. Playmaker Brasil berusia 26 tahun ini dari dulu tidak pernah tergoda oleh uang. Ia adalah pemain sepak bola yang tidak kekurangan dari segi apa pun. Apa pun! Tetapi sekarang uang telah menempatkannya di pojokan, dan menghadapkannya pada tangan-tangan kuasa yang sulit dilawan.
Kaka tak sanggup berkelit. “I belong to Jesus” adalah kaus yang pernah dikenakannya. Ia milik Yesus. Tetapi Kaka masih merupakan manusia yang hidup di dunia. Mau tak mau, ia harus menghadapi urusan duniawi. Dan menghadapi kasus ini, ia mengalami dilema.
Menolaknya berarti meruntuhkan kesempatan AC Milan untuk membangun kerajaan baru (seperti Juventus yang pada masanya menjual Zinedine Zidane dan lantas mempergunakan uangnya untuk belanja Gigi Buffon, Pavel Nedved, dan Lilian Thuram).
Menerimanya sama saja merelakan diri tenggelam ke dalam alam Manchester City yang asing, sebuah tim yang hampir terdegradasi, di mana Ronaldinho pun pernah menolaknya. Rasa cinta dan kesetiaannya pada Milan berseru-seru, memintanya melakukan pengorbanan.
Tetapi Kaka punya ide. Dalam kelemahan posisinya, Kaka dikabarkan mengajukan syarat. Ia meminta Milan membubuhkan klausul spesial. Isinya adalah membolehkan Kaka membeli sisa kontrak pada 2010 dengan nilai 60 juta pound, kalau City gagal mewujudkan rencananya untuk berlaga di pentas Liga Champions.
Berarti, dalam dua musim ini, Kaka akan mencoba mengemban misi itu. Ia menyediakan diri sebagai martir. Bersama Robinho, koleganya asal Brasil yang sudah berada di sana. Kelak, Kaka boleh pergi ke mana suka kalau misi City tak terlaksana.
Tanpa berpikir dua kali, City menerima persyaratan Kaka. Corriere dello Sport mengklaim kesediaan klub Liga Primer itu, kemarin. Kantor-kantor berita Arab, semisal Arabian Business, malah menuliskan Kaka sudah menandatangani kontrak itu.
Tetapi, bagaimanapun, ini kabar masih simpang-siur. Senin besok, nasib Pemain Terbaik Dunia dan penerima Ballon d’Or 2007 itu mungkin baru bisa dipastikan. Tepat ketika ayah dan penasihat khusus Kaka, Bosco Leite, bertemu dengan perwakilan City di Milan.
“Pembicaraan masih berlangsung,” kata pelatih AC Milan Carlo Ancelotti dengan pasrah. “Saya berharap bisa melatihnya untuk waktu yang lebih lama. Tetapi jika ia pindah, tujuan kami tidak berubah. Pasukan kami masih bisa bersaing meskipun Rossoneri kehilangan seorang pemain besar.”
Beberapa hari kemarin, Kaka mengungkapkan keinginannya untuk hidup sampai tua di Milan. Tetapi kalau “keluarganya” di San Siro melepas tangan dan menimpakan beban ini ke pundaknya seorang, mungkin kepindahan adalah jalan terbaik. Bukan untuk Kaka, tetapi untuk AC Milan. Dan tentu saja City, yang berharap Kaka bisa jadi penggembala untuk membawa mereka pada kejayaan. (dikutip dari jurnal nasional, minggu 18/1)

Jumat, 16 Januari 2009

Jangan putus harapan

Ada empat lilin yang menyala, yang sedikit demi sedikit habis meleleh.
Yang pertama berkata, "Aku adalah damai. Namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diri saja!" Demikianlah, sedikit demi sedikit lilin padam.
Yang kedua berkata, "Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itu tak ada gunanya lagi aku tetap menyala." Begitu selesai bicara,tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara, "Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci saudara2nya." Tanpa menunggu waktu lama, matilah lilin ketiga.
Tiba2 seorang anak masuk ke dalam kamar dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berseru, " Apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan!" Lalu ia menangis tersedu sedu. Terharu oleh tangisan anak itu, lilin keempat berkata, "Jangan takut! Janganlah menangis selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin yang lain, karena akulah Harapan." Dengan mata berbinar, sang anak mengambil lilin harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.
Yakinlah bahwa hari esok pasti akan lebih baik dari hari ini, dan tentunya, hari esok akan memberikan jawaban atas masalah yang kita hadapi hari ini. Berharaplah selalu kepadaNya dan berbahagialah dalam pengharapan itu... Karena Dia sanggup menyalakan kembali lilin2 kehidupan yang padam.

"untuk sodara2ku yang ada di Palestina, Allah pasti menjawab doa2mu... "

Senin, 12 Januari 2009

Tugas Akhir System Information Technology



IMPLEMENTASI SAP ERP HCM PADA BANK EKONOMI

PENDAHULUAN
Information technology dan human resources dan tiba-tiba saja menjadi dua hal yang penting untuk disejajarkan dengan tiga fungsi organisasi sebelumnya yaitu keuangan, pemasaran, dan operasional. Untuk menjalankan suatu perusahaan perlu diterapkan tiga fungsi ini, ditambah dua fungsi yang baru untuk saling mendukung dan menyelaraskan IT dan HR. Salah satu perusahaan yang menerapakan kesemuanya itu adalah Bank Ekonomi, yang mana perkembangan sebuah perusahaan perlu diimbangi dengan kemampuan manajemen aset yang handal. Dengan 85 kantor cabang di seluruh Indonesia, Bank Ekonomi membutuhkan sistem pengelolaan sumber daya manusia yang lengkap dan terintegrasi. Oleh karenanya, perusahaan itu mensyaratkan sebuah solusi IT yaitu Enterprise Resource Planning Human Capital Management (ERP HCM), yang mampu meningkatkan keterbukaan informasi, kontrol manajemen, standarisasi proses, akurasi, dan efisiensi data perusahaan.

COMPANY PROFILE
Didirikan pada tanggal 8 Maret 1990, Bank Ekonomi dinyatakan oleh Bank Indonesia sebagai bank yang sehat selama 24 bulan berturut-turut sejak pembukaan dan tetap bertahan hingga saat ini. Karena hasil evaluasi yang baik, maka pada tahun 1992, Bank Ekonomi berhasil mengakreditasi status menjadi Bank Devisa sehingga bentuk pelayanan kepada masyarakat semakin dapat diperluas dan dikembangkan.
Pada usia yang ke-17, Bank Ekonomi telah memiliki jaringan kantor cabang dan cabang pembantu sebanyak 85 kantor yang tersebar di 23 kota, seperti : Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Medan, Batam, Palembang, Pekanbaru, Bandar Lampung, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Samarinda, dan Denpasar.
Saat ini Bank Ekonomi telah berhasil meningkatkan pelayanan dengan On Line System ke seluruh cabang/capem dan penyediaan fasilitas ATM yang tersebar di seluruh lokasi strategis. Bank Ekonomi juga bekerja sama dengan jaringan ATM ALTO dan jaringan ATM PRIMA serta Debit PRIMA. Bank Ekonomi juga menyediakan fasilitas phone banking dan internet banking. Yang semuanya itu ditujukan untuk kepuasan nasabah Bank Ekonomi.
Pada tahun 2006 menjadi salah satu dari 6 Bank yang mendapatkan "Superbrands Indonesia", masuk nominasi "Bank Terbaik 2006" Versi Harian Bisnis Indonesia dan merupakan Bank Berpredikat "Sangat Bagus" dari majalah InfoBank.
Jajaran Manajemen Bank Ekonomi terus berusaha untuk meningkatkan sinergi perusahaan dan tetap melakukan inovasi-inovasi dan terobosan dalam mempertahankan posisi Bank Ekonomi sebagai bank swasta nasional yang solid, dan aman.

PERMASALAHAN
Apakah implementasi ERP HCM akan meningkatkan kinerja di Bank Ekonomi mengingat solusi IT ini begitu mahal dan butuh waktu lama untuk penerapannya?

LANDASAN TEORI
Sebenarnya apa sih yang dinamakan ERP itu dan apa manfaatnya? Enterprise Resource Planning (ERP) dapat didefinisikan sebagai software information system berbasis komputer yang dirancang untuk mengolah dan memanipulasi suatu transaksi di dalam organisasi dan menyediakan fasilitas perencanaan, produksi dan pelayanan konsumen yang real-time dan terintegrasi. Secara arsitektural sistem, ERP dikembangkan berdasarkan modul-modul fungsional yang meliputi seluruh aspek sumber daya di dalam sebuah perusahaan/organisasi. Secara historis, ERP berasal dari metamorfosis dari MRP (Manufacturing Resources Planning) yang diarahkan untuk kelompok usaha manufaktur. Seiring dengan perkembangan teknologi, manajerial dan bisnis maka MRP pun berubah menjadi ERP. Istilah ERP sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Gartner Group.
Lantas manfaat apa saja yang bisa kita dapatkan dari penerapan sistem ERP? Secara teknis sebenarnya ERP berfungsi memadukan berbagai sistem informasi yang tersebar di masing-masing departemen (unit fungsional) di sebuah lembaga. Dengan adanya sistem yang terpadu tersebut maka masing-masing unit fungsional dalam lembaga tersebut dapat saling berbagi data dan informasi yang pada akhirnya meningkatkan sinergi antar elemen di perusahaan yang menerapkannya.
Menurut Bank Ekonomi, ERP HCM yang ditawarkan SAP merupakan solusi HCM yang mereka butuhkan. Dengan solusi tersebut perusahaan memiliki tool untuk mengelola aset terpenting perusahaan, yakni karyawan.

ANALISIS
Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji. Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi, perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh Perkembangan dunia Enterprice Resource Planning (ERP) yang akhir-akhir ini berkembang dengan pesat dan cepat. Tidak terkecuali Indonesia juga terkena efek dari perkembangannya. Banyak perusahaan skala interprise yang menerapkan ERP. Adalah SAP, salah satu pelaku ERP dunia, merupakan pemegang pasar software ketiga setalah microsoft dan oracle, menunjukan peningkatan yang signifikan dalam perkembangannya. Demam SAP mulai terasa di Indonesia sejak awal 2007, hal ini terlihat dari reporting SAP Indonesia tentang perkembangan perusahaan pengguna SAP yang meningkat tajam. Namun hal ini tidak diikuti/diimbangi oleh peningkantan SDM SAP yang ada di Indonesia. Akibatnya, kebutuhan akan SDM SAP banyak diisi oleh rekan-rekan kita dari negeri seberang seperti India, China, dan lain-lain. Hal ini patut sangat disayangkan, karena sebenarnya secara logika teknologi, kita memiliki kemampuan untuk itu. Masalahnya adalah masih terkendala oleh pendidikan pada Ilmu SAP sendiri yang harga pelatihannya masih belum terjangkau oleh rata-rata masyarakat Indonesia. Bank Ekonomi memilih untuk mengimplementasikan SAP ERP HCM karena sistem manual yang telah ada hanya berfungsi sebagai sistem administrasi, padahal Bank Ekonomi membutuhkan sistem HR yang dapat memberikan manfaat nyata bagi jajaran manajer. Contohnya dijadikan suatu alat untuk para eksekutif dan manajer SDM untuk merekrut tenaga kerja terbaik di bidangnya,melakukan pelatihan dan mengembangkan keahlian tenaga kerja mereka,selain itu ERP HCM juga diperlukan untuk meningkatkan aksesabilitas informasi agar perusahaan dapat melakukan kontrol dan pengendalian HR di berbagai wilayah dan unit kerja. Setelah melakukan evaluasi secara intensif pada empat vendor piranti lunak internasional, akhirnya Bank Ekonomi memilih SAP ERP HCM dengan PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) sebagai partner implementasi. Implementasi solusi ini akan melibatkan 16 pengguna profesional, 1210 pengguna SAP Employee Self Service dan 140 pengguna SAP Manager Self Service. Implementasi dibagi hingga beberapa tahap. Fase Pertama, adalah implementasi SAP Human Resources Back-End, yang diharapkan akan siap sedia dalam waktu enam bulan (termasuk Go-Live support). Fase kedua, adalah implementasi SAP Employee Self Service and SAP Manager Self Service, dan akan go live dalam waktu 6 bulan (termasuk Go-Live support).
Implementasi SAP ini melibatkan beberapa aktivitas yaitu :
1. mengitegrasikan aktivitas perusahaan Pemrosesan data di dalam ERP system terjadi secara cross-functional dengan data yang terhimpun dalam satu sistem sehingga menyebabkan hilangnya batas antar unit atau lokasi dalam organisasi
2. memberikan kesempatan untuk mengadopsi best practice Paket software standard ERP terdiri dari ribuan atau bahkan lebih best practice dari proses bisnis yang dapat meningkatkan performance dan produktivitas perusahaan bila diimplementasikan
3. menyediakan informasi secara real-time dan on-line, dimungkinkan dengan terhubungnya semua end-user perusahaan dalam satu sistem informasi secara on-line
4. memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasi di dalam satu perusahaan ERP memberikan kemampuan kepada user dari berbagai fungsi dan lokasi dalam organisasi untuk berkomunikasi dan kolaborasi dengan adanya proses yang saling berhubungan.

KESIMPULAN
Jika diberi pelatihan secara kontinyu, para personael akan terbiasa menggunakan ERP. Ada beberapa keuntungan yang di dapat perusahaan dengan mengimplementasikan SAP ERP HCM ini, beberapa di antaranya adalah :
1. mendorong ke arah kemampuan decision-making yang lebih baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif, seperti misalnya penentuan gaji, penambahan & pengurangan personel, percepatan pengolahan laporan dan lain-lain.
2. meningkatnya efisiensi perusahaan
3. menghasilkan laporan-laporan akurat yang berkelas dunia
4. mendukung perusahaan untuk mentransformasikan organisasi secara menyeluruh
5. adanya proses yang standar mengurangi potensi konflik


SARAN
Sebelum mengeluarkan budget untuk pengimplementasian ERP ini, ada baiknya perusahaan berpikir lagi untuk membeli software tersebut, apakah benar-benar sebanding hasil yang diterima dengan yang dikeluarkan. Mungkin pengimplementasian ERP ini bisa memakan biaya yang cukup besar maka diperlukan seorang yang jeli untuk menganalisa dengan tepat agar pembelian software itu tidak sia-sia.

DAFTAR PUSTAKA
www.bankekonomi.co.id
annual report Bank Ekonomi 2007
Laudon, Kenneth C. & Jane P. (2004), Management Information System, Managing the digital firm, eight edition. Prentice Hall, New York.
http://www.swa.co.id/primer/manajemen/sdm/details.php?cid=1&id=8151
http://www.wartaekonomi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=252:mam&catid=48:prumum

Sabtu, 10 Januari 2009

Jangan pernah emosi, kendalikanlah diri,dan teruslah tersenyum

Semua dari kita pasti pernah merasakan emosi yang tak stabil. Mengendalikan diri sendiri adalah hal yang sulit. Jika kita sudah dapat mengalahkan dan mengendalikan diri kita sendiri, berarti kita sudah mencapai tahap kecerdasan spiritual yang tinggi. Mengalahkan dan mengendalikan diri sendiri bukanlah sebuah peristiwa, tetapi sebuah kebiasaan dan kedisiplinan yang harus kita lakukan setiap hari. Ada sebuah syair yang ditulis oleh penulis anonim, berjudul An Indian Prayer berbunyi demikian: ”I seek strength. Not to be greater than my brother, but to fight the greatest enemy, myself……” Syair ini saya temukan tertempel di kamar belajar seorang teman saya di Amerika Serikat dua puluh tahun yang lalu. Penyair ini telah menemukan rahasia terbesar kehidupan ini, yaitu pertempuran terus-menerus dengan dirinya sendiri. Seseorang disebut ”kuat” ketika dia sudah menemukan cara untuk mengalahkan dan mengendalikan dirinya. Inilah hal yang kita sadari sangat kurang dalam diri kita. Mengalahkan dan mengendalikan diri, menurut JFC Fuller, seorang jenderal pada angkatan bersenjata Inggris, menunjukkan kebesaran karakter seseorang. Mengendalikan orang lain hanya menunjukkan sebagian kebaikan karakter kita. Jadi salah satu komponen yang penting dalam memperkaya kehidupan spiritual kita adalah pengendalian diri, yaitu mengalahkan musuh terbesar yaitu diri kita sendiri. Lao Tsu, filsuf Cina, pernah mengatakan, ”Menundukkan orang lain membutuhkan tenaga. Menundukkan diri kita sendiri membutuhkan kekuatan.” Ternyata lebih mudah bagi kita untuk menundukkan orang lain daripada menundukkan diri sendiri. Seperti kita ketahui bahwa salah satu anugerah Tuhan kepada manusia adalah kesadaran diri (self awareness). Hal ini berarti kita memiliki kekuatan untuk mengendalikan diri. Kesadaran diri membuat kita dapat sepenuhnya sadar terhadap seluruh perasaan dan emosi kita. Dengan senantiasa sadar akan keberadaan diri, kita dapat mengendalikan emosi dan perasaan kita. Namun seringkali kita ”lupa” diri, sehingga lepas kendali atas emosi, perasaan dan keberadaan diri kita. Oleh karena itu agar dapat mengendalikan dan menguasai diri, kita harus senantiasa membuka kesadaran diri kita melalui upaya memasuki alam bawah sadar (frekuensi gelombang otak yang rendah) maupun suprasadar melalui meditasi. Dimensi Pengendalian Diri
Mengalahkan diri sendiri memiliki dua dimensi yaitu mengendalikan emosi dan disiplin. Mengendalikan emosi berarti kita mampu mengenali/memahami serta mengelola emosi kita, sedangkan kedisiplinan adalah melakukan hal-hal yang harus kita lakukan secara ajeg dan teratur dalam upaya mencapai tujuan atau sasaran kita.
a. Mengendalikan Emosi Kecerdasan emosi merupakan tahapan yang harus dilalui seseorang sebelum mencapai kecerdasan spiritual. Seseorang dengan Emotional Quotient (EQ) yang tinggi memiliki fondasi yang kuat untuk menjadi lebih cerdas secara spiritual. Seringkali kita menganggap bahwa emosi adalah hal yang begitu saja terjadi dalam hidup kita. Kita menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respons kita terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada kita. Menurut definisi Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence, emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Sedangkan Anthony Robbins (penulis Awaken the Giant Within) menunjuk emosi sebagai sinyal untuk melakukan suatu tindakan. Di sini dia melihat bahwa emosi bukan akibat atau sekedar respons tetapi justru sinyal untuk kita melakukan sesuatu. Jadi dalam hal ini ada unsur proaktif, yaitu kita melakukan tindakan atas dorongan emosi yang kita miliki. Bukannya kita bereaksi atau merasakan perasaan hati atau emosi karena kejadian yang terjadi pada kita.
b. Menguasai Diri dan Kedisiplinan Kata ‘disiplin’ atau ‘self-control’ berasal dari bahasa Yunani, dari akar kata yang berarti ”menggenggam” atau ”memegang erat”. Kata ini sesungguhnya menjelaskan orang yang bersedia menggenggam hidupnya dan mengendalikan seluruh bidang kehidupan yang membawanya kepada kesuksesan atau kegagalan. John Maxwell mendefinisikan ‘disiplin’ sebagai suatu pilihan dalam hidup untuk memperoleh apa yang kita inginkan dengan melakukan apa yang tidak kita inginkan. Setelah melakukan hal yang tidak kita inginkan selama beberapa waktu (antara 30 – 90 hari), ‘disiplin’ akhirnya menjadi suatu pilihan dalam hidup untuk memperoleh apa yang kita inginkan dengan melakukan apa yang ingin kita lakukan sekarang!! Saya percaya kita bisa menjadi disiplin dan menikmatinya setelah beberapa tahun melakukannya.
Berikut saya mengutip tulisan John Maxwell tentang disiplin diri yang merupakan syarat utama bagi seorang pemimpin: All great leaders have understood that their number one responsibility was for their own discipline and personal growth. If they could not lead themselves, they could not lead others. Leaders can never take others farther than they have gone themselves, for no one can travel without until he or she has first travel within. A leader can only grow when the leader is willing to ‘pay the price’ for it. Dalam buku Developing the Leader Within You, John Maxwell menyatakan ada dua hal yang sangat sukar dilakukan seseorang. Pertama, melakukan hal-hal berdasarkan urutan kepentingannya (menetapkan prioritas). Kedua, secara terus-menerus melakukan hal-hal tersebut berdasarkan urutan kepentingan dengan disiplin. Berikut beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan disiplin diri:
1. Tetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai dalam waktu dekat.,
2. Buat urutan prioritas hal-hal yang ingin kita lakukan.
3. Buat jadwal kegiatan secara tertulis (saya selalu menempelkan jadwal kegiatan saya di dinding depan meja kerja saya di rumah).
4. Lakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang kita buat, tetapi jangan terlalu kaku. Jika perlu, kita dapat mengubah jadwal tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi.
5. Berusahalah untuk senantiasa disiplin dengan jadwal program kegiatan yang sudah kita susun sendiri. Sekali kita tidak disiplin atau menunda kegiatan tersebut, akan sulit bagi kita untuk kembali melakukannya.
Melalui pengendalian emosi, penguasaan diri dan kedisiplinan kita dapat lebih memahami diri kita dan bagaimana cara memanfaatkan potensi luar biasa dalam diri kita sehingga kita menjadi manusia yang lebih cerdas secara spiritual. Namun, semua ini tidak akan ada artinya jika kita tidak melakukan sesuatu. Kita harus melakukan sesuatu untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan berkualitas, karena hanya kita sendiri yang dapat mengubah kehidupan kita.

bijaksanalah bagi yang punya credit card

Sadarkah Anda bahwa sebenarnya memiliki kartu kredit tidak selalu menguntungkan. Banyak orang terjerat utang karena kebablasan menggunakan kartu kredit. Umumnya ini terjadi pada mereka yang memiliki kartu kredit lebih dari satu.
Ini yang harus diingat, kartu kredit bukanlah uang lebih. Sayang, kita sering terbuai dan merasa kaya karena sejumlah kartu kredit dari bank ternama berjejer di dompet. Limit kartu kredit yang besar membuat kita merasa mempunyai uang tunai lebih.

Padahal limit yang diberikan itu tidak gratis. Begitu Anda menggesek kartu kredit, maka Anda punya kewajiban mengembalikan uang yang dipakai. Jika Anda tidak sanggup membayar lunas kartu kredit, maka utang yang tersisa akan dikenakan bunga. Beban bunga ini biasanya tidak kecil. Hati-hati, utang yang dibiarkan berlarut-larut ditambah bunga per bulannya bisa menjerat Anda.

Memang, kartu kredit sudah menjadi ikon bagi masyarakat kelas menengah di kota besar. Sayang, masih banyak yang belum mengerti cara pemakaian kartu kredit dengan bijak. Akibatnya, tak jarang penghasilan tiap bulan sebagian habis untuk membayar bunga kartu kredit.

Masyarakat kita punya kecenderungan menggunakan hampir 90% dari penghasilan per bulan untuk membiayai kebutuhan rumahtangga. Lantas, bagaimana jika cicilan utang kartu kredit menghabiskan 50% dari penghasilan? Ke mana Anda harus memenuhi kebutuhan rumahtangga? Bisa-bisa Anda harus mencari pinjaman sana-sini atau gali lubang tutup lubang.

Itu sebabnya, banyak pakar keuangan menyarankan agar Anda menjaga total cicilan utang per bulan jumlahnya tidak lebih dari 30% penghasilan. Dengan begitu, sisa sebesar 70% bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumahtangga.
Ada beberapa saran yang bisa Anda terapkan agar penghasilan tetap aman dari pemakaian kartu kredit yang berlebihan.
1. Anda harus disiplin dalam pemakaian kartu kredit. Sebaiknya kartu kredit hanya digunakan jika memang sudah dianggarkan dalam keuangan keluarga. Artinya, Anda menggunakan kartu kredit sebagai pengganti uang tunai dengan kelebihan tenggat waktu.
2. Anda juga bisa menggunakan kartu kredit untuk mengalihkan pengeluaran rutin seperti bayar telepon, listrik, ponsel, dan lain-lain. Tapi harus diingat bahwa cara ini hanya untuk memudahkan Anda dalam membayar tagihan lewat satu pintu.
3. Jangan pernah mengambil uang tunai melalui ATM dengan kartu kredit. Bukan hanya karena bunga besar yang dibebankan, tapi juga beban biaya dan penerapan perhitungan bunga langsung. Terkecuali Anda dalam keadaan darurat dan membutuhkan uang tunai dalam waktu cepat.
4. Saat membayar tagihan per bulan, sebaiknya jangan hanya membayar cicilan minimun. Beban bunga per bulannya bisa mencapai 3,5 persen. Dengan perhitungan bunga berbunga maka utang kartu kredit Anda rasanya seperti tak ada habisnya.
5. Batasi kepemilikan kartu kredit, maksimal tiga buah. Lebih baik Anda membuat satu kartu kredit dengan plafon yang besar daripada memiliki banyak kartu dengan limit yang sebenarnya tidak besar. Selain tidak merepotkan, juga mengurangi resiko Anda memiliki utang di mana-mana.

Memonitor karyawan melalui jaringan: tidak etis atau bisnis yang baik?

Pengunaan e-mail saat ini semakin berkembang hingga jutaan orang di dunia menggunakannya. Semua itu karena mereka ingin mendapatkan komunikasi yang cepat, nyaman, dan murah untuk kepentingan bisnis dan pribadi. Tidaklah mengejutkan bila tujuan e-mail untuk tujuan pribadi di tempat kerja juga bertumbuh, sejalan dengan bertumbuhnya penggunaan Web untuk tujuan pribadi. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa sedikitnya 25% waktu online internet dipergunakan karyawan bukan untuk tujuan kerja.

Banyak perusahaan sekarang mulai memonitor penggunaan e-mail dan internet karyawannya, termasuk penggunaan e-mail, koneksi internet, dan file-file komputer. Walaupun perusahaan-perusahaan di Amerika mempunyai hak legal untuk memeriksa e-mail dan internet karyawannya, apakah tindakan itu dapat dikatakan tidak etis atau demi kebaikan bisnis?

Para manajer kuatir jika akibat perbuatan karyawan menyebabkan pekerjaan mereka tidak fokus dan produktivitas menurun. Terlalu banyaknya waktu yang digunakan untuk tujuan pribadi, entah terkait dengan internet atau tidak, bisa berarti hilangnya pendapatan atau pemborosan biaya untuk hal-hal yang bukan tujuan utama bisnis. Sewaktu karyawan menggunakan e-mail atau Web dengan fasilitas karyawan, apapun yang mereka perbuat, termasuk apapun yang tidak sah, membawa nama perusahaan. Manajemen takut bila e-mail yang berbau ras, eksploitasi seks, atau SARA bisa merugikan publisitas dan bahkan tuntutan hukum. Bahkan jika perusahaan ternyata tidak bertanggung jawab, tetap saja menanggapi tuntutan hukum akan memakan banyak biaya perusahaan. Perusahaan juga takut bila ada kebocoran e-mail mengenai rahasia perdagangan.

Dari kasus yang saya baca di www.hukumonline.com tanggal 30 April 2007, tuntutan hukum antara karyawan dan perusahaan terjadi juga di Indonesia. Sedikit akan saya ceritakan tentang kasus tersebut. Edy, Staf Informasi dan Teknologi (IT) di PT Thames PAM Jaya, dipecat dari pekerjaannya gara-gara diduga melakukan bisnis sampingan menggunakan account email kantor. Hal itu menyebabkan kedua pihak berurusan dengan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Edy menggugat perusahaan tempat dia bekerja. Kisruh kedua pihak bermula dari adanya kesulitan perusahaan menemui Edy. Manajer IT mengadukan masalah ini ke HRD Manager, lalu dibentuklah sebuah tim investigasi. Hasil investigasi tertanggal 8-9 Juni 2006 itu antara lain menyimpulkan Edy tidak fokus pada pekerjaannya dan sering meninggalkan kantor sebelum waktunya. Direktur IT Thames, Feni Rahayu menyatakan bahwa sanksi maksimal bagi pelanggaran yang dilakukan Edy ialah pemutusan hubungan kerja. Saksi dari PT Thames ini menyatakan setelah dilakukan investigasi oleh Tim IT Perusahaan terhadap kegiatan elektronik Edy, ditemukan bukti adanya aktivitas Edy dalam kegiatannya sebagai direksi perusahaan konsultasinya yang menggunakan email perusahaan air ini. Sebelumnya menurut Feni PT Thames juga pernah memPHK pekerjanya untuk kasus yang sama. Menurut Kuasa Hukum Thames, Riezka Gees Indrawanita, masalahnya terletak pada penggunaan domain email kantor, yang bertentangan dengan kebijakan IT perusahaannya. Lanjutnya tidak seharusnya Edy menggunakan email kantor dalam kapasitasnya sebagai direktur perusahan konsultasi IT. Sebaliknya, pengacara Edy menganggap tuduhan Thames berlebihan. Mengutip salinan gugatan, dalam surat kebijakan tentang email, pekerja diperbolehkan menggunakan email untuk kepentingan pribadi sampai batas-batas tertentu. Nah, frase ‘batas tertentu’ ini tidak didefinisikan secara jelas, sehingga tidak ada standar pasti.

Upaya yang telah dilakukan beberapa perusahaan adalah berusaha melarang semua aktivitas pribadi pada jaringan perusahaan. Sebagian lagi memblokir akses ke Web site tertentu atau membatasi waktu pemakaian Web menggunakan perangkat lunak yang bisa mencatat jumlah waktu browsing, situs-situs apa yang dikunjungi dan file-file apa yang didownload. Perangkat lunak pemonitoran ini bahkan memungkinkan karyawan bagaimana aktivitasnya dimonitor. Sebagian perusahaan bahkan memecat karyawan jika ketahuan melanggar batasan-batasan tersebut. tidak ada solusi yang bebas masalah, namun banyak konsultan yakin bahwa perusahaan harus membuat peraturan tertulis yang berkenaan dengan pemakaian e-mail dan internet. Kebijakan itu juga harus dengan jelas memberikan alasan mengapa aktivitas itu harus dimonitor. Peraturan itu mungkin perlu disesuaikan pada beberapa perusahaan tertentu, karena berbagai perusahaan perlu mengakses berbagai materi Web yang berbeda-beda sebagai bagian dari bisnis mereka. Misalnya, sebagian perusahaan tertentu mungkin tidak memperbolehkan karyawan mengakses situs-situs yang berbau seksual, namun perusahaan seperti badan hukum atau rumah sakit bisa saja malah membutuhkan akses ke situs-situs tersebut, seperti halnya perusahaan investasi membutuhkan akses ke situs-situs yang menyediakan materi investasi.

Dari sisi pegawai, saya tidak setuju akan adanya peraturan yang manajemen buat, dan administrator lakukan terhadap kebijakan manajemen tersebut. Ditakutkan Dengan kebijakan yang baru akan membuat sebuah masalah baru yang bisa berakibat fatal terhadap perusahaan. Karyawan akan merasa tak nyaman dalam peraturan baru, merasa tertekan dan terbatasi oleh peraturan, akibatnya tentu pada produktifitas kerja yang menurun. Tentu hal ini tidak diinginkan oleh pihak manajemen. Walau demikian tentu saya sangat mengerti akan keadaan perusahaan, saya juga tidak ingin perusahaan jadi bangkrut hanya karena penggunaan internet dan tentu akan membuat saya menganggur(hehe...). Kembali pada sisi Organization Behaviornya, yang mana budaya kerja di suatu perusahaan akan sangat mempengaruhi kinerja orang-orang di dalamnya (bukan karena saya orang HR loh, tapi ini sesuai realita apa yang saya alami di pekerjaan saya sebelumnya J)

Ada dua rekomendasi yang saya usulkan untuk mengatasi masalah ini, tapi saya juga tidak tahu apakah akan menyelesaikan masalah atau tidak.

1. Buat aturan yang ketat sebelumnya, bahwa karyawan hanya boleh mengirim e-mail pribadi tidak di waktu jam kerja. Amerika saja bisa melegalkan aturan ini. Jika pemerintah tegas, bukan tak mungkin perusahaan di Indonesia juga punya hak untuk melakukan pemeriksaan terhadap aktivitas e-mail karyawannya.

2. Untuk sementara diberlakukan sistem quota penggunaan internet bagi karyawan. Hal ini untuk mencegah pengeluaran yang berlebihan. Tapi dengan syarat, karyawan dapat melihat keadaan quota yang dimiliki setiap saat, agar karyawan juga dapat benar-benar menggunakan sesuai kepentingan.

Mungkin teman-teman dapat menambahkan untuk rekomendasi, saya sangat berterima kasih atas masukannya jika teman-teman sudi memberikan komentar.... terima kasih..

Daftar Pustaka

Laudon, Kenneth C. & Jane P. (2004), Management Information System, Prentice hall

www.hukumonline.com